Kereta api adalah salah satu alat transportasi yang cukup digemari masyarakat. Ini karena kecepatannya yang membuat masyarakat dapat menghemat waktu. Selain itu, tingkat kecelakaan kereta api jauh lebih kecil dibandingkan pesawat terbang ataupun bus.
Nah, pemerintah Inggris saat ini sedang merencanakan proyek pembuatan kereta api supercepat. Kabarnya, kereta api canggih ini dapat berlari sejauh 320 kilometer (km) per jam! Wow!
Kereta api seharga 3,2 miliar poundsterling (sekitar Rp52,7 triliun) ini akan mengantar penumpang dari London ke Skotlandia. Rute kereta ini akan melewati kota-kota besar, seperti Birmingham, Manchester, dan Liverpool, sebelum akhirnya sampai di Glasgow dan Edinburgh. Jalur ini rencananya akan selesai pada tahun 2030.
Diharapkan, kereta api supercepat ini dapat “memangkas” waktu perjalanan yang selama ini ditempuh oleh kereta api biasa. Biasanya, perjalanan dari London menuju Birmingham membutuhkan waktu 1 jam 22 menit. Dengan kereta api supercepat ini, penumpang bisa sampai ke tempat tersebut hanya dalam waktu 45 menit saja. Menuju Liverpool, penumpang hanya memerlukan waktu 23 menit, dari waktu awal 2 jam 8 menit.
Perencanaan kereta api ini juga didasarkan pada meningkatnya penggunaan mobil pribadi yang menyebabkan polusi udara. Kereta api berbahan karbon rendah ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Nantinya, masyarakat akan berangsur-angsur tidak menggunakan bus dan mobil pribadi, dan memilih menggunakan kereta api untuk bepergian.
Fakta tentang Kereta Api Supercepat
Kereta api ini membutuhkan rel sepanjang lebih dari 2.450 km. Gerbong dan batu kerikil sama banyaknya dengan panjang 138 jembatan.
Fasilitas penunjangnya membutuhkan 53 kereta bergerbong 10 dan 20 kereta bergerbong 5. Ditambah 544 km terowongan, 32 jembatan layang, dan 8 stasiun dengan panjang peron sejauh 400 meter (m).
Kereta ini akan menghemat waktu penumpang sebanyak 50 juta jam setiap tahunnya.
Kereta ini dapat melayani 43,7 juta perjalanan tiap tahun. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari perjalanan kereta King’s Cross.
Kereta ini dapat mengurangi produksi karbon dioksida sekitar 39.000 ton per tahun.
Kereta ini juga dapat menyelamatkan setidaknya 19 jiwa per tahun karena masyarakat menggunakan kereta api daripada mobil pribadi.